Sunday, December 28, 2008

KKL Biologi Angkt. 2007: 3 Hari untuk Selamanya

Posted by Icha at 12:58 PM


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Taksonomi Tumbuhan
Biologi UNS Angkatan 2007
Bogor, 19-21 November 2008

3 Hari untuk Selamanya?? Kok kaya judul film??
Pasti itu yang terlintas di benak teman-teman pembaca. Ada alasan kenapa saya meminjam judul film yang dibintangi Adinia Wirasti dan Nicholas Saputra itu untuk entry yang satu ini. Dan saya merasa ngga perlu menjelaskan alasan itu karena teman-teman akan menemukannya dalam cerita saya. Hehe..... Ya udah, ngga perlu berpanjang-panjang lagi, ini dia reportase lengkap KKL Biologi Angkt. 2007 ke Bogor tanggal 19-21 November kemarin (tahun kemarin kaleee..... LOL).

Jadi KKL ini dilaksanakan dalam rangka menggenapi nilai praktikum Taksonomi Tumbuhan alias TT sebagai salah satu cara supaya mahasiswa bisa mengaplikasikan mata kuliah ini di dunia nyata. Wuedeh..... beraaattt..... Dan itu juga alasan ngga langsung kenapa Bogor yang dipilih. Secara Bogor hot spot-nya tumbuhan gitu..... Tadinya sih ada usulan ke tempat yang deket-deket aja, asal bisa mewakili. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, kayanya ngga afdol kalo KKL matkul tumbuhan ngga di center-nya sekalian. Lagian bisa sekalian jalan-jalan (maunya). Akhirnya kami seangkatan plus 4 asisten dan 2 dosen cabut ke Bogor.

Kami berangkat dari Solo tanggal 19 November 2008, kumpul di kampus jam 13.00, tapi baru bener-bener berangkat jam 14.30. Gara-garanya kami harus nunggu Pak Marsusi, salah seorang dosen pengampu selesai ngajar. Hwaduh, kebanyakan dari kami (termasuk saya) langsung bete, soalnya kami udah bikin rundown acara yang rapi banget dan gara-gara itu susunan acara rusak berantakan. Tapi kebetean itu ngga bertahan lama ketika bus yang akan membawa kami menuju petualangan datang dan koper-koper dimasukkan. Semua langsung ambil seat dan pastinya sambil nunggu berangkat kami ngga menyia-nyiakan waktu. Narsis dulu dong..... ^_^

Ngga lama bruuummm..... bus pun bertolak ke Bogor. Goodbye for awhile, Solo!! Selama 12 jam lebih perjalanan kami diwarnai banyak kejadian konyol sampai adegan penuh air mata. Dan pada trip kali ini pun ketauan kalau bus kami kemasukan manusia yang paling gampang mabuk di dunia!! Orang itu adalah Kade. Begitu masuk bus, belum juga seperempat perjalanan, dia udah muntah-muntah. Pokoknya kalo melek dia pasti ngga tahan ngga mabuk. Sampai-sampai, sahabatnya, Tia, punya julukan baru buat Kade: Ratu Mabuk!! Terus di perjalanan kami juga sempat disuguhi pemandangan indah, yaitu kota Semarang di waktu malam. Kami kan lewat outer ring road, kebetulan jalan itu letaknya cukup tinggi sehingga dari situ kami bisa melihat lampu-lampu bertebaran di saentero Semarang yang berbukit-bukit. Romantis banget deh! Malam sebelum jam tidur, teman saya Kholis (atau yang akrab dipanggil Papi karena umurnya paling tua seangkatan) memutarkan video bikinan temen-temen cowok yang isinya kompilasi foto-foto kami dari sejak awal ospek sampai setahun jadi satu keluarga. Video itu ditutup dengan foto salah satu sahabat tercinta yang sudah meninggalkan kami semua, yaitu Intan. Setelah nonton, Papi memberikan sedikit petuah (namanya juga orang tua, hehe.....) tentang persahabatan dan kami pun menyanyikan lagu Kisah Cintaku milik alm. Chrisye untuk almh. Intan. Wuah, pas momen ini saya ngga bisa nahan untuk ngga nangis. Saya ingat pernah ngucapin satu kalimat ketika tahu kebagian duduk sendiri di bus,"Kalo sekarang masih ada Intan, dia pasti jadi temen duduk sebelahan gw". Mungkin saya bisa keceplosan gitu karena kangen juga sama Intan ya? Hikz.....

Keesokan paginya, waktu kedatangan molor berjam-jam daripada yang kami rencanakan. Secara udah dari Solo kesorean, ternyata kami kejebak macet di daerah Indramayu atau mana saya lupa, sampe 2-3 jam (atau mungkin lebih) karena bahkan lewat waktu Subuh kami belum masuk Tol Cikampek. Buat mengatasi bete, kami langsung buka bekal cemilan dan makan sambil ketawa-ketiwi. Tapi ada juga yang menggunakan waktu buat tidur lagi mengingat petualangan Miringhari ini bakal menguras tenaga. Sampai di penginapan, kebetean kami muncul lagi gara-gara Pak Marsusi yang menghendaki kami untuk bersiap-siap hanya dalam waktu setengah jam!! Gila apa? Sekamar kan isinya ada 6 orang (roommate saya Celin, Memey, Dian, Evi, dan Iis). Alhasil terjadilah keributan waktu giliran mandi. Berebutan dan mandi kilat khusus. Itu juga masih diteror temen-temen sekamar dengan gedoran pintu dan teriakan,"Woy, cepetan dong!! Gw juga mau mandi nih!!!". Tapi untungnya sukses juga kami sekamar mandi (walau ngga sabunan). Tapiii penghuni kamar seberang, Mba Ipung, keluar dengan muka berseri, badan wangi, dan rambut basah yang artinya bakda mandi keramas. Kok bisa ya???? Oiya, sebagai info, penginapan kami di daerah Ragunan ini merupakan camp mass-nya PERSIJA Jakarta, jadi kalau beruntung kita bisa nginep bareng sama Bambang Pamungkas dan skuad-nya. Tapi rupanya kami lagi ngga beruntung. Hehehehe.....

Selesai sarapan, kami bergegas masuk ke bus dan Bogor, we're coming!! Wah, buat saya yang tinggal di Bogor, rasanya seperti kembali ke rumah (dan inilah yang dijadikan bahan ledekan Papa saya,"Orang Bogor kok studi wisata ke Bogor". ^_^). Jadi dimulailah petualangan sehari di Bogor bersama Pak Marsusi, PakRatman, dan para asisten.

First destination: LIPI Cibinong. Namanya juga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, jadi ya di sini nih, pusatnya ilmu pengetahuan (terutama ilmu pasti) dan tentu saja gudangnya scientist. Karena matkulnya Taksonomi Tumbuhan, otomatis kami diajak menjelajahi gedung Botani. Usai pemutaran film tentang sejarah singkat LIPI, kami diajak menyaksikan langsung proses pembuatan herbarium. Dan ternyata, selain gudang ilmu dan gudang ilmuwan, LIPI juga adalah gudang herbarium. Ribuan spesies tumbuhan dikoleksi dalam bentuk herbarium basah dan kering. Ruangan untuk menyimpannya ber-AC dan sangat bersih. Rasanya jadi ngga mau pulang! Kami juga disambut ramah oleh seorang kakak tingkat yang udah lulus, Mas Agit (angkatan 2004) yang memang sudah kerja di situ. Waaahhhh..... Jadi makin ngga terbendung cita-cita saya untuk kerja di LIPI selepas kuliah nanti!!

Dari Cibinong, kami beranjak ke jantung kota Bogor. Yep, karena tujuan selanjutnya adalah Museum Etnobotani yang ada di Jalan Djuanda. Sebelum menjalankan misi dari Pak Ratman, ada pengarahan yang disampaikan seorang bapak yang wajahnya mirip dr. Boyke (serius! Ngga cuma saya loh yang bilang). Setelah itu kami nyebar kaya spy dan menjalankan tugas masing-masing.Ngga lupa, selesai ngerjain tugas, narsis dulu.


Ini foto kelompok 1 bareng asisten tersayang, Mba Milla.
Nah, kalau yang di bawah ini kami seangkatan narsis di depan museum. Yeeeaaaahhhh.....!!



Tujuan terakhir (dan terheboh hari ini) adalah Kebun Raya Bogor. Tanpa buang waktu, kami bergegas menyeberang jalan menuju Pintu 2. Tapi berhubung pintu ini ngga untuk umum, kami pun long march ke Pintu 1 yang lumayan jauh. Kebetulan saya juga janjian sama Mama di Bonray, jadi sambil nunggu temen-temen sholat, saya kangen-kangenan deh sama Mama. Di sini rombongan terpecah jadi 2, ada yang ngikutin Pak Marsusi dan ada yang ngikutin Pak Ratman. Saat itulah saya menyadari bahwa kebun raya yang dirintis Teysmann ini ternyata ngga dirancang untuk studi wisata dengan dosen yang jalannya supercepat. Itulah yang terjadi sama kami, entah mau sama Pak Marsusi atau sama Pak Ratman sama aja. Sama-sama bikin ngos-ngosan. Apalagi medannya naik turun begitu. Setelah sukses menjelajah, kami kumpul lagi di depan kolam Istana Bogor. Tentu saja acara sebelum kami balik ke penginapan ngga lupa bikin kenang-kenangan foto. Salah satunya adalah foto yang jadi opening entry ini. Yang lainnya ngga bisa saya tampilin semua, maaf yach.....^_^



Left to right: Dini, Dea, Naning, Adhi. Ada-ada aja, ya?

Tanpa terasa hari semakin sore dan petualangan hari ini pun diakhiri. Dengan badan full keringetan dan betis berkonde, kami balik ke bus dan sesampainya di penginapan, yang namanya mandi bener-bener terasa nikmat banget. Habis itu Sholat Maghrib, dan dinner bareng pastinya. Habis dinner ada acara seseruan bareng seangkatan dengan biang keroknya tentu saja Papi. Lucu banget deh. Tapi sedihnya ada beberapa temen yang sakit, jadi terpaksa mereka ngga ikut ketawa-ketiwi ama yang lain. Acara ditutup dengan nyanyi bareng lagu Laskar Pelangi dengan diiringi permainan gitar Adhi en Fikar. Terus jam 22.00 saatnya masuk kamar. Mungkin karena seharian jalan dan cape banget, alhasil jam 22.30 seluruh penghuni kamar yang saya tempati udah pada bablas ke alam mimpi. Padahal yang lain ada yang baru tidur jam 12 malem loh. Hehehehe.....

Hari berikutnya, pas jam 04.00, bertepatan azan Subuh , alarm hape saya bunyi. Jadi berdasarkan amanah dari temen-temen sebelum tidur, saya bangunin mereka satu-satu. Karena saya lagi ngga sholat, saat yang lain Sholat Subuh berjamaah saya ngga ikut dan menggunakan waktu untuk mandi. Setelah semua rapi, jam 06.30 kami beranjak keluar kamar untuk sarapan. Oya, sebelumnya kami memasukkan semua koper dan barang bawaan ke bus, soalnya sekalian check out. Dan petualangan hari ini adalah klimaks dari KKL. Kami akan mengeksplorasi Kebun Raya Cibodas dan tracking di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango.
Perjalanan ke Cibodas memakan waktu 2-3 jam melewati jalur puncak. Jadi pemandangan yang sangat indah tersedia di depan mata kami hampir sepanjang perjalanan. Ngga setiap hari kan bisa melihat hamparan kebun teh? Tapi karena jalan yang berliku dan naik-turun, kepala saya jadi agak sedikit pusing. Alhasil saya memilih tidur aja. Sampai di Cibodas, banyak dari kami yang begitu turun langsung cari toilet. Secara hawanya dingiiinnnn.....

Ternyata Kebun Raya Cibodas adalah satu dari sekian banyak tempat indah yang pernah saya kunjungi sepanjang hidup. Berbeda dengan Kebun Raya Bogor yang koleksi tumbuhannya ditanam secara sistematis, koleksi tumbuhan Kebun Raya Cibodas yang kebanyakan adalah Gymnospermae disusun secara estetika. Nih bukti konkretnya.



Tapi jujur aja, saya ngga terlalu menikmati pemandangan yang amazing ini. Gimana engga? Pak Marsusi ngajakin kami semua manasik haji di sini. Apalagi dengan medan yang lebih parah daripada Kebun Raya Bogor. Saya ngga bisa bertahan untuk stay close sama Pak Marsusi. Temen-temen saya juga lama-lama pada misah karena cape. Yang bertahan cuma Octa, temen satu kelompok saya yang paling rajin sedunia. Sambil mencatat tiap kata dari Pak Marsusi, dia tetep bertahan mengekor beliau dari pintu masuk sampai pintu keluar. Hebat, ya!!

Selesai menikmati amazing-nya panorama kebun raya, kami istirahat sejenak untuk makan dan (bagi para pria) Sholat Jumat. Setelah itu tanpa membuang waktu kami langsung menuju pintu masuk kantor Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango yang letaknya pas di seberang Kebun Raya Cibodas. Kami nonton film tentang sejarah taman nasional ini dan kemudian dilanjutkan tracking menuju Telaga Biru yang artinya kami harus menempuh perjalanan menanjak setinggi 1,5 km. Ngga papa lah, demi menikmati pemandangan kami rela kok. Hehehehe..... Dan seperti biasa, ritual utama kalau mengunjungi tempat yang asyik segera kami laksanakan: foto-foto!! Dalam perjalanan turun dari Telaga Biru, ngga disangka-sangka hujan mulai turun. Selagi gerimis belum meningkat intensitasnya, kami segera mengenakan raincoat yang sudah tersedia di tas. Begitu menginjak pos tempat kami diberangkatkan tadi, breessss..... hujan langsung turun dengan deras. Semakin lama semakin menggila. Jadilah kami setengah lari menuju bus supaya ngga makin kebasahan.

Rangkaian acara KKL kami formally berakhir begitu kami kembali ke bus. Tapi rupanya kami belum pada puas kalau KKL ini ngga benar-benar diakhiri dengan belanja. Di mana lagi kalau ngga di Cihampelas yang emang center-nya obralan baju. Perdebatan alot antara kami dan pihak dosen (yang diwakili Mas Ayub-kalau ngga salah namanya-sebagai guide kami di bus) berbuah manis. Kami diizinkan belanja di Cihampelas. Walau cuma dikasih waktu satu jam, bukan berarti kami jadi ngga bersyukur kan? ^_^ Nah, lucunya, temen saya Kade si Ratu Mabuk tadi mendadak sehat wal afiat begitu turun dari bus untuk belanja. Kontradiktif banget deh, sama keadaannya kalau bus lagi jalan. Kalau di bus muntahnya paling parah, tapi kalau pas belanja, belanjaannya paling gila dan paling banyak. Ckckckckckck.....

70% perjalanan pulang ke Solo buat saya sama sekali ngga terasa. Soalnya gara-gara kecapean saya tidur pules di bus. Tapi pas kami sampai di Solo, tepatnya saat melewati kawasan Bandara Adi Sumarmo, ada lagi kejadian yang ngga bisa bikin saya nahan ketawa. Jadi ceritanya bus kami kan dibagi 2 ruangan yang dibatasi sebuah pintu geser. Waktu lewat kawasan bandara, bus melintasi polisi tidur dan bergoyang cukup heboh sehingga pintu geser tadi terbuka. Angin AC dari belakang berhembus masuk dengan membawa bau busuk yang beneran bikin mabuk darat. Tanpa bicara, temen saya yang lain, Celin, yang pada dasarnya udah pucet pasi dari tadi langsung buka tas kresek dan muntah. Usut punya usut, ternyata bau busuk itu berasal dari kentut Rio. Saya dan yang lain cuma bisa ketawa sembari geleng-geleng kepala.

Dan petualangan ini benar-benar berakhir ketika bus berhenti di depan gerbang UNS. Kami turun, mengemasi barang-barang dan menyongsong jemputan masing-masing yang udah menunggu. Walaupun KKL udah berakhir, tapi ternyata saya (dan pastinya semua member Biologi 07 juga) ngga pernah bisa lupa kenangan-kenangan lucu waktu KKL. Dan insya Allah berkat petualangan ini brotherhood angkatan 07 juga makin erat. Sampe lulus, sampe tua, sampe selamanya.

Tuh kan, bener, KKL emang 3 hari untuk selamanya!!

0 comments:

 

Confessions of A Not-It Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea