Thursday, December 31, 2009

Langit Biru

Posted by Icha at 6:20 AM 1 comments
Kemarin hujan turun sepanjang sore, seperti hati saya, hujan juga sepanjang sore.
Saya bahkan sampai berpikir bahwa besok pasti akan sama buruknya dengan hari ini. Mendung, hujan, ngga ada langit biru yang mencerahkan hari saya.

Saya memang suka hujan, tapi saya juga butuh langit biru; langit yang menjanjikan harapan bahwa hari akan berlangsung cerah; semacam sugesti untuk diri sendiri bahwa apapun bisa saya lalui.

Lalu pagi ini saya terbangun dan Alhamdulillah, saya ingat sesuatu.

Kadang langit biru tidak datang sendiri. Kadang ia datang setelah hujan turun.



Dan kita tidak akan pernah bisa melihat langit biru yang indah itu kalau tidak sabar menunggu hujan berhenti.

I will go down with this ship
And I won't put my hands up and surrender
There will be no white flag above my door


_White Flag - Dido_

Friday, December 25, 2009

Everything I Do is Just for My MAMA!!!!

Posted by Icha at 8:32 AM 0 comments
Dudulnyaaa..... Baru posting tentang Mother's Day empat hari pasca Mother's Day-nya.....

But I guess it's okay cuz my day, each and every day is Mother's Day.

Dan sekali lagi, untuk kesekian kali, saya memaknai hari ibu dengan sudut pandang berbeda. Ketika orang lain selalu menyoroti ibu hanya dari perjuangannya ketika mengandung dan melahirkan kita, saya ngga melihat dari sisi itu. Bukannya saya ngga menghargai perjuangan Mama, ngga, itu SALAH BESAR. Tapi saya ingin melihat, menghormati, dan mencintai Mama dengan penuh kebanggaan sebagaimana dirinya sendiri. Sebagai Mama yang sejati, bukan hanya dari sisi kewajiban biologisnya.

Karena Mama adalah wanita terhebat yang saya miliki. Anugerah terindah yang diberikan Allah SWT ke dalam hidup saya.

Mama yang mau bangun tanpa mengeluh pada jam 2 malam demi menerima telpon atau SMSan saat insomnia saya lagi kambuh. Mama yang ngga pernah absen bangunin saya sahur pas puasa. Mama yang selalu bisa saya temukan di manapun, bahkan walau terpisah jarak.

Mama yang senantiasa mendongkrak semangat saya, selalu bisa bikin saya on fire hanya dengan satu kata di SMSnya: SEMANGAT!! Mama yang selalu percaya saya bisa, selalu yakin bahwa saya bisa jadi yang terbaik (asal saya mau) dan selalu mendukung apapun yang saya lakukan selama itu positif.

Mama yang selalu mau saya jadikan 'tong sampah', tempat curhat yang ngga pernah menghakimi, tau kapan saatnya hanya jadi pendengar. Brankas dengan sistem proteksi terbaik di dunia, di mana rahasia saya aman tersimpan, ngga akan pernah terbuka satu huruf pun. Yang menghormati privasi saya lebih dari siapapun, tapi di sisi lain tau lebih banyak tentang rahasia saya dibandingkan diary saya sekalipun.

Mama yang ngga pernah melarang saya menangis. Yang ngga pernah menutup telpon di saat saya ngga bisa bicara apapun kecuali nangis kejer. Yang membantu menyembuhkan luka hati saya bahkan sebelum menyadari bahwa dirinya juga terluka. Dan saya ingat satu kalimat yang Mama bilang ketika saya menangis di pelukannya: "Mama paling sedih kalau liat Mba nangis....."

Mama yang selalu mendukung saya mencapai cita-cita, walaupun itu artinya saya harus jauh darinya. Yang rela 'mengusir' saya dari rumah kalau itu demi kebaikan pendidikan saya. Yang ngga pernah mengekang saya untuk maju. Yang mendorong saya untuk belajar lebih dan lebih lagi supaya bisa pinter luar dalam. Dan yang lebih penting, ngga pernah sekali pun berhenti merasa bangga pada saya.

Mama yang selalu cantik. Yang kecantikannya bukan berasal dari polesan, tapi dari hati. Yang hebatnya, selalu percaya saran dan masukan dari saya bikin dirinya makin cantik. Mama yang ngga pernah protes sama barang-barang, baju, sepatu, tas, dan aksesori pilihan saya karena percaya pilihan saya akan selalu nampak pas dengan penampilannya. Dan sebaliknya, dari kecil Mama adalah fashion and hair stylist plus make-up artist pribadi saya. Saya pun selalu percaya pilihannya bikin saya makin cantik (dan memang begitulah kenyataannya). Itulah kenapa sampai sekarang pun saya ngga pernah pede beli baju kalau ngga ditemenin Mama ^_^

Mama yang selalu ngabsen sholat saya, selalu ngingetin untuk puasa (dan yang ini paling susah saya turutin), istirahat, dan jaga pola makan. Yang hafal bagian mana dari badan saya yang bakal protes kalau saya stres. Yang ngga pernah lupa ingetin saya tilawah dan tahajjud. Yang senantiasa menyuruh saya lari pada Allah SWT kalau saya punya masalah yang sekiranya Mama pun ngga punya jawabannya. Yang selalu menasihati saya dengan tiga kata: ikhlas, sabar, sholat.

Mama yang walaupun jauh selalu rasanya lebih dekat dari siapapun. Yang mau nemenin saya lembur ngerjain laporan, yang selalu SMS kalau film favorit saya diputer di tivi, yang ngasih tau kalau novel yang saya tunggu-tunggu udah rilis, yang rajin nge-forward SMS motivasi dari temen-temennya buat saya, yang selalu mengakhiri SMSnya dengan "muahmuah" dan selalu ngabarin kegiatannya hari itu sesibuk apapun dirinya.

Mama yang entah bagaimana selalu tau suasana hati saya. Tiap kali saya ada di puncak bahagia atau super down selalu tiba-tiba dateng SMS dari Mama: "Gimana harimu?" atau "Gimana mood-mu?" dan saya ngga akan tahan untuk ngga cerita. Dan tiap kali saya cerita, Mama pasti akan ingetin saya untuk selalu bersyukur atas semua keadaan, ngga terbang terlalu tinggi atau juga jatuh terlalu dalam.

Mama yang selalu bisa saya ajak bicara tentang apa aja: sekolah, kampus, cowok, pertemanan, future planning, sampai diskusi tentang film atau buku. Mama yang ngajarin saya untuk speak up sekaligus menghargai pendapat orang lain. Mama yang ngajarin saya sharing dengan orang lain, membuka diri, sekaligus membentengi diri dari orang yang ngga bisa dipercaya.

Mama yang darinya saya belajar banyak hal: membaca, menulis, menyanyi, basic main piano, ngapalin juz amma, masak (tapi sampe sekarang belum bisa juga), masang seprai, packing luggage, teknik nyuci, nyetrika dan ngelipet baju, naik motor, nyetir mobil, dandan,
cara nawar kalau belanja di pasar, sampai cara menghadapi berbagai jenis orang. Itupun belum semuanya. Dan saat saya membuat list apa aja yang sudah saya pelajari darinya, saya tau Mama adalah wanita dengan segudang bakat yang luar biasa. Wanita paling multitalent yang pernah saya miliki di dunia.

Mama yang tiap waktu jadi sahabat sejati saya. Jadilah tiap liburan kami punya acara girl's day selayaknya gadis dan sahabat cewek mereka: nyalon, nonton, belanja buku dan baju, makan pizza, dan ditutup dengan acara curhat sembari menikmati iced-chocolate caramel di Starbucks. Yang mau nemenin saya nonton walaupun filmnya ngga Mama banget. Yang selalu nyuruh saya mengikuti kata hati tanpa mengikuti pendapat orang-orang di sekitar. Mama yang lebih bijaksana dari psikolog manapun, yang memberi nasihat tanpa menggurui, yang mengerti dan tidak menghakimi.

Mama yang ngga akan pernah habis dideskripsikan dengan kata-kata sebanyak apapun.....

Hhhmmpphh..... Jadi kangen Mama.....

Udah ah, kayanya mending udahan cerita tentang Mama. Kalau dilanjutin bisa nangis saya. Last, saya cuma mau bilang kalau saya bangga punya Mama. Saya bangga karena dia Mama saya, bukan Mama orang lain. Dan di pagi hari tanggal 22 Desember pun saya SMS ngucapin selamat hari ibu plus bilang satu kalimat:
Only Allah SWT loves you more than I do.
Karena saya berharap saya benar-benar orang yang paling sayang sama Mama di dunia.

Love you, Mah.....

Tuesday, December 8, 2009

Definisi

Posted by Icha at 5:11 PM 0 comments
Pernahkah kamu melihat sesuatu yang begitu kompleks, begitu rumit, ambigu, mengundangmu masuk dalam rasa penasaran, namun sekaligus membuatmu terperangkap dalam ketakutan?

Pernahkah kamu melihat sesuatu yang begitu indah, tapi seperti menyimpan rahasia? Seperti melihat sesuatu yang bersinar, tapi sekaligus menjanjikan kegelapan kalau sewaktu-waktu cahaya itu padam?

Pernahkah kamu melihat sesuatu yang membuatmu yakin namun juga sekaligus tidak yakin? Membuatmu tertawa sekaligus ingin menangis? Membuatmu lega sekaligus merasakan gelombang kekhawatiran yang luar biasa?

Pernahkah kamu melihat sesuatu yang begitu indah, tetapi juga seperti menyimpan ancaman? Membuatmu terpesona, ingin memandangnya lebih lama, bahkan ingin menyentuhnya, namun menyetrummu dengan aura yang mengancam akan menghantuimu dengan bayang-bayang yang menakutkan?

Saya pernah. Sekali.

Tapi saya ragu, saya nggak paham. Saya butuh definisi.

Hanya definisi.
 

Confessions of A Not-It Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea