Tuesday, September 16, 2008

Selalu Ada Alasan

Posted by Icha at 2:27 PM 1 comments
Selalu ada alasan untuk tersenyum,
walau hatimu terasa sakit.

Selalu ada alasan untuk bersyukur,
walau hidupmu serba kekurangan.

Selalu ada alasan untuk memaafkan,
walau luka takkan terobati.

Selalu ada alasan untuk mengambil risiko,
walau kau tak punya keberanian.

Selalu ada alasan untuk berbuat baik,
walau kau tak akan mendapat balasan.

Selalu ada alasan untuk belajar,
walau ilmu yang kaumiliki terasa lebih dari cukup.

Selalu ada alasan untuk memberi,
walau kau tak punya apa-apa.

Selalu ada alasan untuk percaya,
walau semua terlihat tidak mungkin.

Selalu ada alasan untuk hidup,
walau kadang hidup terlalu sulit dijalani.

Selalu ada alasan untuk segala hal,
walau Tuhan menyembunyikan alasan-alasan itu.

Dan selalu ada alasan bagi kita untuk mencari semua itu,
walau butuh waktu lama.....

Saturday, September 13, 2008

Surat Buat Sahabat

Posted by Icha at 8:16 PM 0 comments
Dearest Intan,

Hari ini ada buber di rumah Rio. Sama kaya tahun kemaren, tahun ini seru banget. Makan-makan, tausiyah dari Papy, nonton film, gitaran, becanda-becanda, ketawa-ketawa, dll. Yang dateng banyak, ketambahan temen dari luar juga. Makanannya juga enak-enak. Asyik deh pokoknya.

Dari pagi aku udah ke rumah Rio. Ikut bantu-bantu gitu deh. Motongin buah terutama. Nanasnya itu loh, beneran bikin ngiler. Nyaris tadi aku mau nyomot sepotong buat dicicipin, untung inget kalau aku lagi puasa. Yang cowok-cowok bersih-bersih dan negrapihin tempat. Pas dzuhur, kerjaan bagian kita udah beres. Langsung deh, kita semua ngamplar di depan tipi. Gelar kasur, minta bantal, terus tiduran sambil nonton tipi. Papy malah tidur beneran. Habis sholat dzuhur, aku, Hanum, sama Euis gantian shift sama Memey.

Habis sholat asar, aku berangkat lagi ke rumah Rio. Jam 4-an gitu, temen-temen mulai pada dateng. Terus acaranya dimulai. Kita dengerin tausiyah singkat dari Papy, nonton film tentang friendship, dan becanda-becanda. Habis itu kita buka puasa, makan snack, sholat maghrib, baru makan besar. Habis makan, kita sharing-sharing gitu. Nah, pas itu kita merenung, inget kalau tahun kemaren masih ada Intan. Nangis deh, Hanum sama Ditya.....

Bukan apa-apa sih, mungkin mereka kangen aja sama Intan. Tahun kemaren kan masih ada Intan. Intan inget kan, tahun kemaren kita berangkat bareng-bareng dari rumah Euis. Terus malemnya habis acara Intan ikut bantu bersih-bersih. Aku bahkan masih inget, waktu acara sharing tentang karakter temen-temen, Intan nulis supel di kertasku.

Waktu pulang aku jadi mikir, emang udah hampir setahun Intan ngga ada. Tapi kita masih sering kangen sama Intan. Bukan berarti kita belum ikhlas, tapi gimana ya, ngelupain orang yang kita sayang itu susah banget. Aku juga jadi kangen sama Intan. Tapi aku ngga nangis lagi karena aku tau Intan sekarang baik-baik aja. Kalau aku nangis Intan pasti sedih kan? Makanya aku ngga nangis. Aku cuma berharap Intan baik-baik aja.

Tadi Papy juga bilang, semoga Intan baik-baik aja dan aku yakin itu. Intan cuma perlu tau kalau kita semua, temen-temen seangkatan sayang banget sama Intan. Kita ngga pernah ngelupain Intan. Sleep well ya babe. We love you very much. We all do.

Much Love,
Cha

Friday, September 12, 2008

Reiraku

Posted by Icha at 3:56 PM 0 comments
Kalau reiraku-ku warnanya merah, apa aku bisa memahami perasaan seseorang??
Kalau reiraku-ku warnanya merah, apa aku bisa menggenggam reiraku yang warnanya putih??
Kalau reiraku-ku warnanya merah, apa aku bisa menautkannya dengan reiraku putih??

Setiap jiwa berbeda, reiraku-nya pun berbeda.
Merah, putih.....
Apakah itu masalah??
Apakah perbedaan itu yang jadi masalah??

Lalu aku tahu.
Yang terpenting bukanlah warna reiraku.
Entah merah, entah putih, itu sama saja. Tidak akan bisa menebak hati seseorang.
Tidak punya reiraku juga tidak masalah.
Seperti layaknya jiwa yang tersembunyi, tak mau terusik.
Reiraku hanya eksistensi, sesuatu yang nampak dari apa yang sesungguhnya tak kasat mata.

Aku hanya mengerti satu hal.
Kalau mau memahami perasaan seseorang, duduk saja di sampingnya.
Duduk dan dengarkan saja.
Kalau tidak terdengar, lihat dengan hati yang terbuka.
Karena hati dan jiwa adalah satu.
Karena hati tak pernah menilai.

Apapun itu, yang harus kaupunyai hanyalah
Ketetapan hati.

#inspired by BLEACH

**Untukmu di sana, aku masih berusaha menyelami perbedaan itu. Dan aku masih ingin percaya.

Saturday, September 6, 2008

BALI AGAIN!!

Posted by Icha at 10:58 AM 1 comments
Wah, soal yang ini pasti saya belum cerita. Kemarin waktu saya dapet libur sebulan, saya, Mama, Oma, dan 4 sepupu diundang ke Bali untuk menghadiri pernikahan Om saya. Tapi dari Solo saya ngga langsung ke Bali. Saya ke Mataram dulu, menginap sehari lalu naik pesawat bareng-bareng ke Bali. Saya dan keluarga di Bali ngga lama-lama, cuma lima hari, tapi selama lima hari banyak hal baru yang bisa saya lihat dan saya pelajari.

Waktu mau berangkat, kami sempat dibuat kesal oleh maskapai penerbangan yang akan membawa kami. Gimana engga, flight yang harusnya jam 1 siang di-delay sampai jam 8 malam. Alhasil kami pulang lagi. Malamnya baru kami kembali ke airport. Setelah menunggu dengan excited, ketawa-ketawa, dan tuker-tukeran foto dengan sepupu, akhirnya kami dengan suksesnya take off juga menuju Ngurah Rai International Airport. Penerbangannya juga singkat banget. Cuma 15 menit kami ada di udara. Di airport kami dijemput oleh supir bernama Pak Wayan. Beliaulah yang akan mengantar kami jalan-jalan selama di Bali.

Selama kami dalam perjalanan menuju rumah Om yang jaraknya kira-kira 30 menit dari airport, saya ngga henti-hentinya bernostalgia tentang pulau ini. Bukan apa-aapa, ini kali kedua saya menginjakkan kaki di pulau dewata dan kunjungan pertama saya sudah lama sekali. Kalau ngga salah waktu saya kelas 1 SMP. Jadi terus terang saya kangen Bali. Saya kangen melihat rumah-rumah yang di depannya selalu ada sesaji berwarna-warni, kangen suasana eksotisnya, kangen melihat orang lalu lalang dengan udeng dan ikat pinggang kain, kangen melihat pura yang megah, dan tentu saja kangen pantainya. ^_^

Sesampainya di Bali, kami disambut Om, Tante, Niyang (adiknya Oma), dan juga para sepupu. Ada yang saya kenal, ada juga yang ngga karena hierarkinya terlalu jauh. Jadi saya salami saja tangan semua orang yang saya jumpai. Setelah menyingkir dari keramaian, Niyang menyuruh pembantunya, Mbok Wayan untuk mengantarkan kami ke kamar. Dasar saudara, ngga bisa sebentar aja ngga berantem, apalagi urusan pembagian kamar. Setelah mengalami konflik yang lumayan alot, akhirnya kami bisa dapat kamar yang enak di rumah utama.

Keesokan harinya kami dibawa Pak Wayan jalan-jalan. Tujuan pertama kami adalah Bird Park yang saya lupa di daerah mana. Yang pasti tempatnya agak dekat pegunungan karena hawa di sana sejuk sekali. Saat masuk kami semua disemprot dengan desinfektan supaya kuman-kuman dari luar ngga ikut masuk. Di pintu masuk kami langsung disambut beberapa ekor macaw dan cockatoo yang riuh bersuara. Kami juga melihat bayi-bayi burung yang ada di Bird Nursery. Lucu-lucu deh, ternyata bayi di mana-mana emang sama. Hehe..... Burung-burung di Bird Park dibagi menurut persebarannya, ada Bali, Jawa, Madura, Borneo, Sulawesi, dan Irian Jaya. Tiap blok punya keunikan sendiri-sendiri. Keren banget!!

Yang di sebelah kiri itu salah satu jenis burung favorit saya dan Mama. Soalnya warnyanya ijo!! Hehe..... Saya lupa itu jenis burung apa, tapi yang pasti suaranya lumayan keras. Kalau yang sebelah kanan, itu salah satu adegan favorit saya waktu Bird Show. Keliatan banget kan, si peacock cowok ini pengen banget menarik perhatian salah satu bebek yang lewat di depannya. Lucu kan?

Waktu Bird Show juga, saya berkesempatan ngobrol dengan salah satu turis yang lagi nonton. Saya emang udah janji sama diri sendiri, selama di Bali minimal saya harus ngobrol sekali sama turis. Cara pedekatenya? Gampang, kebetulan saya waktu nonton ngga kebagian seat. Alhasil saya minta duduk di sebelah turis itu. Saya lupa siapa nama turis cewek yang saya ajak ngobrol, tapi saya ingat nama suaminya, Brad. Mereka orang USA yang domisili di Singapura. Saya dan si cewek ngobrolin adegan-adegan Bird Show itu. Waktu adegan di atas, si turis bilang si peacock perlu nyari pacar. Saya bilang,"I think the peacock tried hard to show his charm." Ngga nyangka, dia ngakak parah denger ucapan saya. Dan ketika show selesai, Qta pamitan dan si cewek bilang,"You're English is very good". Aduh, senengnya saya.....

Selesai show, kami muter-muter lagi dan foto-foto sama burung juga. Nie beberapa hasilnya:














Ini tiga foto favorit saya. Itu saya, Mas Elang, kakak sepupu saya, dan salah dua dari turis-turis yang main ke Bird Park. Keren kan?

Kayanya segini dulu ya posting saya buat hari ini. Kelanjutan iburan ke Bali saya bakal saya beberin di posting berikutnya. So, tetep tongkrongin blog saya. Okay?

 

Confessions of A Not-It Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea