Thursday, February 18, 2010

Harapan

Posted by Icha at 6:08 PM 0 comments
It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turn into a quiet thought
Which then turn into a quiet word

The Call - Regina Spektor


Ketika orang-orang menggantungkan harapannya padaku,
bolehkah aku menggantungkan sebuah harapan sederhana padamu??


Tuesday, February 16, 2010

Perasaan

Posted by Icha at 7:29 AM 0 comments
Kenapa perasaan bisa membuat manusia jadi salah paham?
Perasaan bisa membuat manusia punya prasangka, punya hipotesis.
Dan lucunya, manusia membuat hipotesis itu hanya berdasarkan perasaan,
tanpa dasar teori, tanpa tinjauan pustaka.
Bahkan manusia bisa membuat konklusi tanpa eksperimen, hanya dengan perasaan.
Perasaan bisa membuat kerangka berpikir jadi berantakan,
dan cara kerja jadi tak beraturan.
Perasaan bukan jalan bebas hambatan.
Perasaan juga menemui polisi tidur, lubang galian, kemacetan.
Perasaan bukan cuma keluar masuk pintu tol. Perasaan butuh tujuan.
Dan
perasaan tidak ada gunanya kalau tidak punya manfaat.
Perasaan tidak perlu latar belakang. Tidak perlu ada rancangan.
Tapi perasaan perlu mendapatkan saat-saat bebas dan terikat.
Perasaan tidak perlu dianalisis, nikmati saja.
Perasaan kadang menghasilkan data dengan kurva yang tidak sempurna.
Karena perasaan memang tak pernah terdistribusi normal.
Perasaan itu seperti karya ilmiah, seperti proposal, seperti skripsi.
Hanya bedanya,
perasaan tidak butuh waktu dan tempat yang tepat.
Karena kalau sudah masuk urusan perasaan,
di mana pun, kapan pun,
semua adalah tepat.


# Berawal dari prototype tulisan pas kuliah Metil dan berhasil dikembangkan dalam kebingungan ditemenin lagu Decode-nya Paramore. Bad mood is not always bad. Thanks a lot ya Mamaku sayang..... ^_^

Sunday, February 14, 2010

Half of My Heart

Posted by Icha at 10:39 AM 0 comments
Kebiasaan lama yang ngga pernah sembuh: dengerin lagu sesuai mood. Dan mood saya hari ini adalah Half of My Heart-nya John Mayer.

Sebenernya saya pengen ketawa kalau dengerin lagu ini. Gara-garanya pas perjalanan Bogor-Cilacap, kakak sepupu tersayang bawa CD kompilasinya dan ada lagu ini. Nah, kok ndilalah pas jatuh di lagu ini CDnya nglokor. Lagunya jadi tersendat-sendat dan jadi aneh. Alhasil bertiga ngakak total deh.

Iya deh, bukan itu intinya. Saya lagi demen ngulang-ngulang lagu ini di winamp karena judul dan liriknya. Seriously, nampol saya banget.

Saya baca liriknya dan senyum sendiri. Kaya ngetawain diri sendiri, ngetawain kebodohan diri sendiri. Karena sampai sekarang pun rasanya hati saya saya masih setengah-setengah. Setengah percaya, setengah lagi ngga.
Saya pengen maju karena saya ngerasa masih punya kekuatan. Tapi setengah hati saya nyuruh mundur dengan alasan ketidakpastian. Setengah hati saya pun bersorak kegirangan karena perbedaan yang bikin saya makin 'kaya', tapi yang setengah nglokro, karena ada perbedaan yang walau ngga prinsipil, bener-bener terlihat nyata sehingga saya pun meragukan apakah kadar toleransi yang ada cukup untuk mengatasinya. Saya menghadapi ambiguitas dan bodohnya, bingung sendiri dengan ambiguitas yang saya ciptakan. Pendeknya, ambiguitas internal dan eksternal. Kurang hebat gimana coba?

Dan yang lebih keren lagi, setengah hati saya pengen dia tau. Tapi yang setengah nyuruh saya untuk mengunci mulut dan hati rapat-rapat supaya ngga jatuh ke lubang yang sama.

Half of my heart's got a real good imagination
Half of my heart's got you
Half of my heart's got a right mind to tell you
That half of my heart won't do

Half of My Heart - John Mayer feat. Taylor Swift

Wednesday, February 10, 2010

Harga Sebuah Mimpi

Posted by Icha at 5:52 PM 2 comments
Di tengah Workshop yang setengah-seru-setengah-mumet-setengah-boring, tadi di kampus saya ngobrol dengan dua cowok yang tergolong 'terpandang' di kelas. Entah gimana awalnya, kami ngobrol tentang mimpi dan target hidup masing-masing. Ngga nyangka, obrolan ini terdengar biasa tapi rasanya luar biasa.

Sungguh, dua cowok terpandang ini, punya mimpi yang begitu tinggi. Mimpi yang ngga pernah terpikirkan oleh saya, yang luput dari kalkulasi saya, yang ngga pernah saya bayangkan sedikit pun.

Dan mendengar mimpi yang diceritakan secara singkat oleh keduanya, saya menyadari sesuatu.

Ternyata mimpi sayalah yang paling sederhana.

Saya tuturkan mimpi terbesar saya pada mereka. Highest goal yang sangat saya amini, yang ingin saya wujudkan dengan sempurna. Prestasi tertinggi yang kalau tercapai (insya Allah) akan jadi hal paling prestisius yang saya miliki.

Tapi ternyata itu pun terdengar sederhana. Bahkan oleh saya.

Serius. Saat itu saya merasa minder, kagum, sekaligus bangga. Minder karena mimpi saya tak pernah setinggi mereka. Kagum karena ternyata saya dikelilingi orang-orang hebat yang punya mimpi hebat. Tapi di atas semua itu, saya sungguh merasa bangga. Bangga karena mimpi yang sederhana. Bangga karena saya punya mimpi yang saking sederhananya mungkin justru ngga terpikirkan oleh orang lain. Atau kalaupun terpikirkan, mereka mungkin tidak menjadikan hal itu pencapaian tertinggi yang layak diperjuangkan.

Meski begitu, saya bener-bener berterimakasih pada dua pangeran di angkatan 2007 itu. Mereka kembali membuka mata saya, mencambuk saya untuk berani bermimpi besar. Berani mematok suatu pencapaian dan memperjuangkannya. Walau mungkin mimpi saya akan tetap sederhana, tetap mempertimbangkan jangkauan kemauan dan kemampuan, tapi saya menghargai motivasi yang secara ngga langsung mereka suntikkan. Bahwa coretan sekali lagi harus menghiasi daftar mimpi.

Mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia. Dan bagi saya, harga sebuah mimpi bukan diukur dari seberapa tinggi mimpi itu, tapi seberapa kuat mimpi itu memberikan efek bagi sang dreamer. Seberapa besar mimpi itu memotivasi pemimpinya untuk memperjuangkan sampai tercapai. Dan titik poin yang selalu saya usahakan untuk ingat adalah: tanpa keikhlasan, mimpi setinggi apapun tidak ada harganya.

Dan, alhamdulillah, satu coretan lagi insya Allah menghiasi daftar mimpi saya. Walaupun kepastiannya baru turun akhir semester 6 ini. Hehehehehe.....


P.S. Special thanks buat Mas Betha en Om Fikar yang menyuntik aku untuk jadi hebat seperti kalian. Salut!!
 

Confessions of A Not-It Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea