Thursday, June 10, 2010

Gift IS Curse

Posted by Icha at 8:02 AM 0 comments
Selasa malam, tangis saya pecah.

Beneran kejer waktu telpon Mama habis sholat maghrib.
Dan itu semua hanya gara-gara masalah proyek skripsi.

Seriously, sampe sekarang saya masih horor sama kenyataan yang terjadi. Jangankan cerita, mengingatnya aja saya ngga mau. Saya lebih pilih menjalaninya daripada mengingat dan memikirkannya sekarang. Tapi ternyata setelah nangis, setelah menyesali kenyataan, setelah mengeluh, setelah nyaris melek semalaman gara-gara insomnia saya justru merasa lebih ringan.

Kata dosen pembimbing, ini anugerah buat saya. Well, it's not completely wrong.

Tapi bagi saya, ini anugerah SEKALIGUS kutukan.

Saya dianugerahi kesempatan yang besar, dijanjikan keberhasilan yang besar. Tapi risiko yang saya ambil besar juga. Intinya, untuk mencapai semua itu saya harus mengeluarkan kemampuan terbaik saya dalam waktu yang sempit dan menyesuaikan fasilitas yang ada.

Bisa apa saya? Mengumpat? Ngga menyelesaikan masalah.

Mengutip partner sependeritaan saya, ibarat masuk lubang, kami ngga punya tangga untuk manjat keluar. Alhasil satu-satunya cara hanyalah: entah bagaimana kami HARUS SURVIVE dalam lubang itu. Toh perasaan seperti ini akan dihadapi semua mahasiswa, ngga cuma kami.

Jadilah tadi malam sambil benerin proposal saya mengulang-ulang lagu Gifts And Curses-nya Yellowcard di winamp. Lagu ini salah satu favorit saya dari album soundtrack film Spider-Man 2. Film ini juga yang sudah menjernihkan pikiran saya. Beneran deh, masalah ini bikin saya ngerasa jadi Peter Parker. Dan semua itu mengantarkan saya pada satu konklusi simpel.

Konsep saya tentang sebuah tanggung jawab itu sederhana.
Ketika seseorang diberi tanggung jawab yang besar, hal itu hanya membuktikan bahwa ia dipandang mempunyai kekuatan yang besar.

With great power, comes great responsibility.


_Ben Parker - Spider-Man_

Oh ya, dan saya pun ingat.
Saya mengagumi--sangat mengagumi--seseorang. Saya kagum pada kekuatan dan ketahanannya dalam meng-handle banyak tanggung jawab. Saya ingin seperti dia. Saya berharap bisa jadi seperti dia. Dan Allah SWT tanpa diduga mengabulkan keinginan saya. Kemudian saya sadar, ternyata menjadi dia itu berat. Bahkan mungkin bagi dirinya sendiri. Tapi kejadian (baca: kenyataan) yang sedang saya hadapi ini hanya membuat kekaguman saya padanya bertambah. Dan saya ingin lebih banyak belajar darinya. Terutama tentang kekuatan dan ketahanan itu.

Jadi kalau dia membaca ini, saya cuma ingin dia tau,
bahwa saya sangat bersyukur diberi anugerah-dan-kutukan ini.

^_^


# Untuk kamu, aku cuma bisa bilang satu kata: SEMANGAT!!!!!!!!!!!!!!!! ^_^

Thursday, June 3, 2010

Mungkin Saya Harus

Posted by Icha at 7:58 PM 0 comments
Mungkin saya harus pergi dari perangkap ini. Harus segera menegaskan pada diri sendiri bahwa semua penantian ini mungkin sia-sia. Harus segera memberi batas waktu pada hati, sampai kapan hendak menunggu.

Atau mungkin saya harus diam. Tak bergerak. Tidak maju dan tidak mundur. Berharap sekaligus pasrah. Menerima saja apa yang ada dan menyamankan hati dengan kondisi yang serba tidak pasti.

Atau mungkin saya harus menyatakan saja padanya. Mengalahkan rasa takut untuk bicara. Menyiapkan diri apapun respon yang akan dia tunjukkan. Mungkin saya harus mengambil risiko dan berani menentang pakem.

Atau mungkin saya pendam dalam-dalam saja rasa ini. Menunjukkan tanpa menyatakan. Hanya searah, menunjukkan tanpa ingin tahu apa yang dia rasakan terhadap saya. Tanpa pamrih. Menggunakan konsep klise bahwa cinta tak harus memiliki.

Ngga ada yang salah dalam cinta. Semua indah pada waktunya. Jangan dipercepat. Buah aja kalo di-karbit ngga manis.


_R.T.A_

Atau mungkin saya hanya perlu menyanyi, berpuisi, menulis cerita, tersenyum dan mentransformasi perasaan ini menjadi sesuatu yang indah. Yang bagi orang lain indah, namun mungkin bagimu tidak.

Karena aku tak pernah tahu, pada koordinat berapa sesuatu itu akan mencapai posisi indah di hatimu.
 

Confessions of A Not-It Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea