Monday, June 17, 2013

Rata-rata

Posted by Icha at 6:58 PM
Satu kata untuk menggambarkan saya? Ya judul gede-gede di atas itu.

Muka : rata-rata [centang]
Fisik : rata-rata [centang]
Otak : rata-rata [centang]

Apa lagi ya?

Saya selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tanpa sadar. Mungkin efek bawaan lahir. Saya kan sendiri, diarahkan supaya jadi yang terbaik dan itu semacam jadi tanggung jawab pribadi. Tanggung jawab moral. Lalu tanpa sadar kepala selalu mendongak ke atas. Ah bukan, bukan tentang uang, gadget, bahkan pacar. Ini tentang saya dan apa yang saya punya dalam diri saya.

Tanpa sadar saya memasang standar tinggi, meskipun standar saya tidak selalu mereka yang eksis nun jauh di sana. Sederhana saja. Belum bisa masang seprai serapi Mamah, saya merasa masih di bawah rata-rata. Belum bisa ngebalik telor dadar dengan sempurna kaya Mamah, di bawah rata-rata. Belum bisa ngeposting di blog pake bahasa Inggris kaya pacar, di bawah rata-rata. Dan ah ya, saya punya seorang 'idola' yang... Well, katakanlah dirinya memang eksis nun jauh di sana. Di planet antah-berantah di luar jangkauan saya. Seseorang yang jika dibandingkan dengannya, saya jauuuuuuuhh di bawah rata-rata.

Kemudian setelah membaca twit salah seorang sepupu, saya jadi menyadari hal lain lagi.

Untung saya gak cantik-cantik amat. Coba saya lebih cantik. Pasti jadi lebih sombong dan mbencekno.
-N.F.P

Saya nyengir sendiri bacanya, sadar sepenuhnya kalau wajah ini cuma dapat nilai C. Tapi ya, kalau saya cantik, punya bodi langsing, putih, tinggi, akankah saya jadi sombong? Akankah saya dicintai karena fisik dan bukan 'inner' saya?

Lagipula jadi rata-rata ngga buruk kok. Otak saya ngepas, pas banget. Saya bisa minta diajarin mulu sama pacar, belajar bareng sambil minum hot chocolate dan makan wafel. Diajarin lho ya, bukan digarapke tugasnya :P

Wajah dan fisik saya ngepas. Tapi karenanya saya tau siapa yang bener-bener sayang sama saya, sayang sama karakter dan kekurangan-kelebihan saya, bukan semata fenotipik aja. Yang nerima saya meskipun saya hanya rata-rata. Yang masih mau meng-upgrade saya supaya nilai saya ngga selamanya C, tapi bisa jadi B atau bahkan A.

Jadi, rata-rata itu ngga buruk kan?




Tunggu, jawabannya adalah kadang. Rata-rata itu buruk hanya ketika kita menyadari 'rata-rata' itu menciptakan jarak. Membuat kita sadar harus berlari dua kali lebih cepat, berjuang dua kali lebih keras untuk mengeliminasi jarak itu.



*PICTURE FROM HERE

2 comments:

Unknown said...

mantap tulisannya...
aku juga pernah berpikiran kayak gitu...
mider masalah fisik,otak,dll..
tapi bukankah Allah SWT telah menciptakan kita (manusia) dalam bentuk yang paling sempurna :D

akhirnya aku berpendapat, just be you,karena setiap orang itu unik,makanya kita harus saling melengkapi...
ada cewek ada cowok,ada suami ada istri,ada bapak ada ibu, ada adik ada kakak...
anugrah dari Allah pada kita setiap insan rasa kasih sayang dan saling membutuhkan :D

Icha said...

yup :)

kalo bahasaku sih yaaa, gifts and curses. your gifts are also your curses. kalo dibilang jadi rata" itu curse, kutukan, ternyata ngga juga. tetep ada sisi positifnya kok. dan aku bersaha selalu ingat buat mensyukuri itu :)

 

Confessions of A Not-It Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea