Friday, April 12, 2013

Partner Terbaik Sepanjang Masa

Posted by Icha at 6:29 AM
Untuk partner terbaik sepanjang masa, Astri Ariyani.
Otsukaresama deshita...


Itu penggalan dari Halaman Persembahan di skripsi saya jaman dahulu kala. Dari cukup banyak orang yang saya sebutkan, manusia nyeleneh satu ini punya tempat khusus di hati saya. Bukan hanya bertitel sahabat, she proves me even more :)

Awal saya denger nama Astri Ariyani waktu pembagian Pembimbing Akademik pas ospek, saya ngga ngeh orangnya yang mana. Bukannya apa-apa, namanya ngga remarkable. Wkwkwkwk... Nama, secara pribadi punya makna khusus buat saya. Kalau namanya aneh, langka, atau menimbulkan sensasi khusus di telinga, saya bakalan punya feel khusus juga ke orang itu. Hahaha... Malah jadi mbleber to ceritanya :P

Kembali ke seorang Astri, saya baru tau wujudnya setelah mengamati sekitar, menemukan seorang cewek bernama Euis dan menemukan lagi seorang cewek berkacamata yang selalu ngintilin Euis. Ooohh, itu to Astri, saya membatin. Makin tau ketika di BIOSPHER dia menjabat sebagai dedengkot kelompok Rosaceae yang terkenal dengan yel-yel mereka yang kontroversial. Hahahaha... Kami ngga langsung akrab seketika. Bahkan sejujurnya saya lupa proses yang kami lalui sampai bisa jadi lengket kaya sense sama antisense strand :))

Selama 4 tahun jadi mahasiswa S1, saya dan Astri (yang kemudian saya panggil Achrid, dan dia manggil saya Icrut) jadi sahabat, tentunya bersama 3 orang yang lain: Hanum, Dea, Euis. Secara kesukaan, kami sangat sangat cocok. Suka tukeran rekomendasi film dan lagu-lagu. Beberapa lagu dan film yang jadi kesukaannya Achrid sekarang adalah hasil dari bujuk rayu dan jampe-jampe yang saya lancarkan kepadanya. Contohnya Pride and Prejudice sama Nakushita Kotoba. Itu kalo bukan saya yang nularin ngga bakalan doyan dia. Wkwkwkwk... :P

Ternyata persahabatan kami ngga cuma berhenti di duduk di kelas, jadi praktikan, hangout di bioskop, atau nongkrong di kosan Hanum, karena nyatanya Allah mempersatukan kami dalam sebuah fase kehidupan bernama skripsi. Di satu sisi ini gift, tapi di sisi lain ini curse. Gift karena Achrid adalah sahabat saya, saya tau banget siapa dia, gimana orangnya, keahliannya dan kami ngga akan susah untuk saling beradaptasi. Tapi ini juga curse karena Achrid sama saya sifatnya 95% sama. Kami ini sama-sama keras orangnya, moody, high temper pula. Sempat kepikiran, bisa ngga ya kami bekerja sama untuk sesuatu yang istilahnya menentukan hidup mati kami berdua?

Saat itulah, saat skripsi itulah saya tau bahwa sahabat sejati itu memang benar-benar ada. Bahwa sahabat sejati itu juga suatu bentuk soulmate. Dan yang namanya soulmate akan selalu mengimbangi, menyamakan langkah. Saya dapatkan itu dari Achrid. Ketika saya lagi galau-galaunya ngeliatin data yang jelek, kesusahan nyari referensi, atau mikirin nasib skripsi yang serasa mentok, Achrid akan dengan senang hati menyemangati. Ketika saya lagi high temper, ngomel-ngomel gara-gara diBHP (diBeri Harapan Palsu) sama dosen pembimbing, Achrid yang akan ucluk-ucluk deketin, nyengir lebar dari Sabang sampai Merauke, nepuk pundak saya dan bilang,"Ikhlas aja, Cha! Santai, santai!". Bahkan ada dua kalimat yang diucapkan Achrid yang masih tertanam di otak saya sampai sekarang.

"Kita ini ibarat masuk ke lobang, Cha. Dan kita ngga bisa manjat keluar.
Jadi satu-satunya cara adalah kita harus survive di lobang itu."

Itu kalimat yang dia ucapkan ketika kami serasa 'terjebak' dalam penelitian buat skripsi kami. Ya, dia menyadarkan saya. We made our choice, we had to be ready to take the consequences. Toh kami sama-sama. Berjuang sama-sama, berhasil sama-sama, gagal juga sama-sama. Dan tentu kami bakal berjuang untuk berhasil sama-sama.

Yang kedua, dia bilang,

"Bukan karena semuanya baik maka kita tersenyum.
Tapi kalau kita tersenyum, maka semuanya akan menjadi baik."

Nah, yang ini ngga ada penjelasannya. Jadi bahagia dulu, maka sepanjang hari kita akan dipenuhi kebaikan ^_^

Selama 4 tahun lebih bersahabat sama Achrid, bukan berarti selama itu hidup kami adem ayem aja. Ada masanya kami berantem sampe diem-dieman. Ada masanya kami jengkel satu sama lain. Kami punya komitmen (jangan salah, sahabat juga ada komitmennya :P), kalo kami bermasalah satu sama lain, masalah itu harus diungkapkan secara jujur dan langsung ke objeknya. Dan itulah yang selalu kami lakukan, langsung ngomong frontal di depan muka. Tapi habis itu kami selalu bisa saling memaafkan dan kembali jadi teman, plus, yang paling penting, tanpa mengungkit yang sudah-sudah. Achrid pernah ngomelin saya yang suka ngomong nyelekit dan saya terima itu. Sesudahnya? Ya udah, saling minta maaf dan biasa lagi. Bercanda lagi, ejek-ejekan lagi, nongkrong bareng lagi, ngelebay lagi :D

Dan alhamdulillah, akhirnya kami bisa keluar sama-sama dari 'lubang neraka' itu... :D

Lalu sekarang kami menjalani kehidupan masing-masing. Dia dengan kerjaannya, saya dengan keruwetan kuliah dan galau akademik. Tapi kami masih suka saling ngenyek di twitter, saya masih suka ngecek update-an blognya, dan kami masih menggunakan kosakata-kosakata endemik yang jadi trademark kami semasa S1. Saya juga bersyukur masih jadi orang yang disambati ketika Achrid butuh temen curhat. Seneng rasanya denger perubahan suaranya yang tadinya berat karena banyak pikiran terus jadi enteng setelah telponan ^_^

Sampai sekarang pun Achrid adalah salah satu sahabat yang unik dan 'ajaib' buat saya. Dia cantik dengan caranya sendiri, bersinar dengan caranya sendiri. Meskipun dia 'ipel-ipel' (hehehe...), keceriaan dan polahnya yang udah kaya kutu loncat bikin dia selalu keliatan shine bright pake lemon, eh salah, shine bright like a diamond. Achrid juga identik dengan kegigihan dan kerja keras. Mungkin dia adalah orang yang paling gigih, tekun, sekaligus keras kepala yang pernah saya jumpai. Tipikal cewek yang biar di-tackle berapa kali, dijomplangin berapa kali, biar sampe bengep di sana-sini, dia bakalan ngga menyerah. Kadang saya mikir, kalo manusia lain diciptakan dari tanah lempung, jangan-jangan anak ini diciptain dari batako saking keukeuhnya :P

Achrid, sahabat saya yang punya mimpi saaaaangat banyak. Desainer (dan saya selalu inget cita-citanya berfoto dengan gaya gothic, yang bikin saya ikutan ketularan kepengen foto bareng dia pake baju gothic lolita), chef (sumpah, anak ini masakannya ENAK BANGET), scientist (saking cintanya sama lelembut bernama mikrobia), penulis (nih nih, tulisannya bisa dibaca di sini), dan jadi ibu (and I believe she'll be a very funky mommy for her kids, insya Allah). Saya yakin kegigihan dan ketekunannya akan membawa dia menuju SEMUA mimpinya. Kalo lo baca ini Chrid, wajib ngaminin yang kenceng!! :D

Jadi boleh lah ya, saya kangen manusia yang satu ini...



So, gw ngeposting ini karena gw udah mulai masuk tahap per-tesis-an. Dan gw kangen sama elo, kangen nyekripsi bareng elo. Kangen jadi BoKer (a.k.a BOcah KEReta), ngejar mas-mas Tomingse, berimajinasi ada di dunia Lord of The Ring, manjer dosen pembimbing sama-sama, pontang-panting ngejar tanda tangan sama-sama, dan melangkahkan kaki keluar kampus sama-sama. Doain gw yaaa, semoga di skripsi jilid 2 ini gw nemuin partner yang sama baiknya sama elo. Semoga semua berkah pokoknya. Kangen kangen kangen :*

0 comments:

 

Confessions of A Not-It Girl Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea